Category Archives: Uncategorized

DAFTAR LAPORAN KKN

DAFTAR LAPORAN KKN
Ditulis oleh syofyan
Rabu, 05 Desember 2012 01:17

PENGUMUMAN DAFTAR LAPORAN/REKAP KEGIATAN/TOKOH NAGARI YANG BELUM MASUK VIA EMAIL BP KKN

BAGI NAGARI YANG DISEBUTKAN DALAM DAFTAR INI, AGAR SEGERA MENGIRIM VIA EMAIL:

ferdhinalasful@yahoo.com; hafidz_smartillah@yahoo.com; sidisyofyan@yahoo.com

1. CIMPAGO, V KOTO KP DALAM, PD PARIAMAN

2. KUDU GANTIANG, V KOTO TIMUR, PD PARIAMAN

3. KOTO BARU, PADANG SAGO, PD PARIAMAN

4. MALAI V SUKU, BT GASAN, PD PARIAMAN

5. KURANJI HULU, S GERINGGING, PD PARIAMAN

6. TANDIKEK UTARA, PATAMUAN, PD PARIAMAN

7. ULAKAN, ULAKAN TAPAKIS, PD PARIAMAN

8. TAPAKIS, ULAKAN TAPAKAIS, PD PARIAMAN

9. BALAH AIE, VII KOTO, PD PARIAMAN

10. SARIAK ALAHAN TIGO, HILIRAN GUMANTI, SOLOK

11. SIMP TJG NAN IV, DANAU KEMBAR, SOLOK

12. KAMP BATU DALAM, DANAU KEMBAR, SOLOK

13. PANYAKALAN, KUBUNG, SOLOK

14. MUARO PANEH, KUBUNG, SOLOK

15. BATU BAJANJANG, TIGO LURAH, SOLOK

16. TARUANG-TARUANG, IX KOTO S LASI, SOLOK

17. PAUAH DUO NAN BATIGO, ALAM PAUAH DUO, SOLSEL

18. PASIR TALANG BARAT, SUNGAI PAGU, SOLSEL

19. PAKAN RABAA UTARA, KOTO PARIK GD DIATEH, SOLSEL

20. BIDAR ALAM, SANGIR JUJUHAN, SOLSEL

21. TALAOK, BAYANG, PESSEL

22. GURUN PANJANG, BAYANG, PESSEL

23. PASA BARU, BAYANG, PESSEL

24. SUNGAI TUNU BARAT, RANAH PESISIR, PESSEL

25. KUMANGO, S TARAB, T DATAR

26. TALUAK, LINTAU BUO UTARA, T DATAR

27. TANJUANG, SUNGAYANG, T DATAR

28. KOTO LAWEH, X KOTO, T DATAR

29. SUMPUR, BATIPUAH SELATAN, T DATAR

30. GUGUAK MALALO, BATIPUAH SELATAN, T DATAR

31. PADANG GANTIANG, PD GANTIANG, T DATAR

32. TIGO JANGKO, LINTAU BUO, T DATAR

33. BARULAK, TJ BARU, T DATAR

34. TANJUNG ALAM, TJ BARU, T DATAR

35. PAGADIH, PALUPUH, AGAM

36. KOTO RANTANG, PALUPUH, AGAM

37. SIMARSOK, BASO, AGAM

38. PADANG TAROK, BASO, AGAM

39. LASI, CANDUANG, AGAM

40. SUNGAI LANDIA, IV KOTO, AGAM

41. MALALAK UTARA, MALALAK, AGAM

42. MALALAK TIMUR, MALALAK, AGAM

43. MATUA HILIA, MATUA, AGAM

44. MATUA MUDIAK, MATUA, AGAM

45. PARIK PANJANG, MATUA, AGAM

46. GUGUAK VIII KOTO, GUGUAK, 50 KOTA

47. DURIAN GADANG, AKABILURU, 50 KOTA

48. SIMPANG KAPUAK, MUNGKA, 50 KOTA

49. TUNGKAR, SITUJUAH 5 NAGARI, 50 KOTA

50. SITUJUAH BATUR, SITUJUAH 5 NAGARI, 50 KOTA

51. BATU PAYUNG, LAREH SAGO HALABAN, 50 KOTA

52. ANDALEH, LUAK, 50 KOTA

53. KOTO TINGGI, GUNUANG OMEH, 50 KOTA

54. BINJAI, TIGO NAGARI, PASAMAN

55. MALAMPAH, TIGO NAGARI, PASAMAN

56. LIMO KOTO, BONJOL, PASAMAN

57. KOTO KACIAK, BONJOL, PASAMAN

58. CUBADAK, DUO KOTO, PASAMAN

59. SIMPANG TIGA, DUO KOTO, PASAMAN

60. KAJAI, TALAMAU, PASBAR

61. BATAHAN, RANAH BATAHAN, PASBAR

62. LINGKUANG AUR, PASAMAN, PASBAR

63. SUNGAI DAREH, P PUNJUNG, DHARMASRAYA

64. KOTO SALAK, KOTO SALAK, DHARMASRAYA

65. PULAI MAINAN, KOTO SALAK, DHARMASRAYA

66. SUNGAI RUMBAI, S RUMBAI, DHARMASRAYA

67. S RUMBAI TIMUR, S RUMBAI, DHARMASRAYA

68. PADANG LAWEH, PD LAWEH, DHARMASRAYA

69. KOTO BERINGIN, TIUMANG, DHARMASRAYA

70. KUMBAYAU, TALAWI, SAWAHLUNTO

71. BATU TANJUNG, TALAWI, SAWAHLUNTO

72. KUBANG UTARA SIKABU, LEMBAH SEGAR, SAWAHLUNTO

73. TUNGKAL UTARA, PRM UTARA, PARIAMAN

74. PADANG CAKUR, PRM SELATAN, PARIAMAN

75. SIKABU, PRM SELATAN, PARIAMAN

76. KP BARU PADUSUNAN, PRM SELATAN, PARIAMAN

77. PALALUA, KOTO VII, SIJUNJUNG

78. GUGUK, KOTO VII, SIJUNJUNG

79. MUARO BODI, IV NAGARI, SIJUNJUNG

80. PARU, SIJUNJUNG, SIJUNJUNG

81. SOLOK AMBAH, SIJUNJUNG, SIJUNJUNG

82. LALAN, LUBUK TAROK, SIJUNJUNG

83. TIMBULUN, TJ GADANG, SIJUNJUNG

84. LANGKI, TJ GADANG SIJUNJUNG

DEMIKIAN UNTUK DIMAKLUMI,

BP KKN UNAND

 

PELUANG,ANCAMAN, KEKUATAN DAN KELEMAHAN USAHA ITIK PETELUR PADA BERBAGAI SUBSISTEM AGRIBISNIS

MANAJEMEN STRATEGI AGRIBISNIS

“PELUANG,ANCAMAN, KEKUATAN DAN KELEMAHAN USAHA ITIK PETELUR PADA BERBAGAI SUBSISTEM AGRIBISNIS”

 

 

OLEH:

KELOMPOK IV

RABIATUL HADAWIYAH              0910222018

AMELIRA HARIS NASUTION      1010225057

BAYU KRISTIANTO                    1210226001

 

 

 

 

 

 

PRODI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2012

 

 

 

“Peluang,Ancaman, Kekuatan Dan Kelemahan Usaha Itik Petelur Pada Berbagai Subsistem Agribisnis di Kabupaten Lima Puluh Kota”

 

I. Pendahuluan

            Agribisnis peternakan merupakan segala aktivitas bisnis yang terkait dengan kegiatan budidaya ternak, industri hulu, industri hilir, dan lembaga-lembaga pendukung. Agribisnis tersebut merupakan salah satu bidang yang sangat penting bagi hajat hidup masyarakat dan memiliki potensi dijadikan sebagai penggerak utama ekonomi nasional. Usaha peternakan bahkan mampu meningkatkan ekonomi pedesaan dan sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat desa (Sutawi, 2007).

            Salah satu daerah di sumatrera barat yang banyak melakukan agribisnis peternakan adalah kabupaten lima puluh kota. Kabupaten Lima Puluh Kota bukan hanya memenuhi kebutuhan bidang peternakan dan perikanan di sumatera barat, juga memasuki ke daerah lainnya seperti Provinsi Riau, Jambi, Sumut bahkan sampai Malaysia dan Singapura. Peternakan yang dilakukan terdiri dari peternakan ayan ras dan buras serta peternakan itik.

 

Table Populasi Unggas Menurut Jenis dan Kecamatan

No.

Kecamatan

Jenis ternak

Ayam Buras

Itik

Ayam Petelur

Ayam Pedaging

1.

Payakumbuh

47.951

13.828

417.556

42.500

2.

Akabiluru

20.181

7.335

50.860

39.000

3.

Luak

33.720

36.700

30.000

10.000

4.

Lareh Sago Halaban

39.210

15.265

161.500

199.000

5.

Situjuah Limo Nagari

37.900

14.110

52.000

18.000

6.

Harau

106.690

18.655

310.115

59.550

7.

Guguak

63.870

16.550

679.500

193.500

8.

Mungka

18.670

6.200

1.714.797

30.000

9.

Suliki

34.000

2.800

112.500

0

10.

Bukik Barisan

256.284

8.015

4.800

2.000

11.

Gunuang Omeh

35.907

4.049

0

0

12.

Kapur IX

65.667

4.516

350

1.100

13.

Pangkalan Koto Baru

2.776

747

2.500

7.700

 

Jumlah

762.836

148.770

3.536.478

602.350

 

Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Lima Puluh Kota

II. Peluang,Ancaman, Kekuatan Dan Kelemahan Usaha Itik Petelur Pada Berbagai Subsistem Agribisnis di Kabupaten Lima Puluh Kota

 

Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan kabupaten yang memiliki banyak potensi dalam bidang pertanian secara garis besar. Untuk komoditi pertanian, Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki jagung dan gambir. Sedangkan untuk peternakan, Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki usaha ayam petelur dan pedaging, usaha itik petelur, puyuh serta sapi. Sedangkan pada makalah ini, yang lebih difokuskan adalah usaha peternakan itik petelur.

Usaha peternakan itik petelur secara umum di Kabupaten Lima Puluh Kota dilaksanakan secara tradisonal. Hal ini terjadi karena usaha peternakan itik bukan menjadi pendapatan utama keluarga melainkan sebagai pendapatan tambahan.

Dalam Subsistem agribisnis peternakan itik petelur, yang akan diperhatikan terdiri dari: subsistem hulu, on-farm, hilir (pengolahan dan pemasaran) serta penunjang.

 

1. SUBSISTEM HULU

Subsistem hulu untuk pengembangan itik petelur terdiri dari sarana dan prasarana (kandang, tempat pakan, dan tempat minum), pembibitan, pakan dan obat-obatan.

  1. Sarana dan Prasarana (Kandang, Tempat Pakan, Dan Tempat Minum)

Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan kabupaten yang memiliki luas lahan yang cukup besar. Luas lahan yang besar ini berpeluang untuk digunakan dalam kegiatan pengembangan itik petelur. Lahan yang cukup luas ini bisa dikembangkan untuk menampung jumlah itik yang lebih banyak.

Ancaman yang timbul dalam usaha ternak ini berkaitan dengan faktor alam yang sulit terprediksi. Kandang yang merupakan kandang tradisional yang terletak ditepian sungai atau ditengah sawah terkadang rawan akan banjir, sehingga kandang tersebut menjadi becek dan dapat membuat itik stress serta terkena penyakit.

Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai kabupaten yang masih memiliki lahan yang luas, memberikan keuntungan berupa bahan baku pembuatan kandang yang sudah disediakan oleh alam. Ketersediaan tersebut membantu peternak dalam memenuhi kebutuhan peternakan serta bersifat ramah lingkungan.

System tradisional yang diterapkan oleh peternak membuat kegiatan peternakan dilakukan secara tradisional. Umumnya peternak masih melakukan kegiatan pengembangan itik petelur yang dilakukan adalah dengan cara berpindah-pindah lokasi kandang sesuai dengan lokasi tempat pakan yang tersedia (lokasi panen padi).

  1. Bibit

Kabupaten Lima Puluh Kota tidak memiliki bibit unggulan yang ada secara kontiniu. Seringkali bibit yang tersedia dipasaran merupakan bibit hasil peremajaan itik. Sehingga itk yang digunakan merupakan itik yang berkualitas rendah dengan kemampuan menghasilkan telur telur yang rendah. Meskipun memiliki daya telur yang rendah, itik dari Kabupaten Lima Puluh Kota terkenal memiliki daya tahan yang cukup tinggi dan mampu beradaptasi denga lingkungan.

Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai bagian dari Sumatera Barat memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan bibit unggul jika bekerjasama dengan pemerintahan.

  1. Pakan dan obat-obatan

Pakan yang diberikan oleh petani merupakan pakan yang bersumber dari alam Kabupaten Lima Puluh Kota. Pakan tersebut mampu memenuhi kebutuhan pakan itik dalam system tradisional yang diterapkan petani. Pakan yang diberikan petani merupakan tidak sesuai dengan kebutuhan protein yang dibutuhkan oleh itik tersebut. Sehingga kualitas dan kuantitas produksi sangat rendah.

Kabupaten Lima Puluh Kota sebabgai kabupaten penghasil jagung mampu berpuang dalam membantu usaha ternak itik dalam memenuhi kebutuhan pakannya. Namun, untuk penggunan pakan lain yang tidak didapatkan dari alam, petani akan mengalami ketergantungan terhadap fluktuasi harga pakan yang terkadang mencekik daya beli petani.

 

2. SUBSISTEM ON-FARM

Petani yang telah beternak itik selama bertahun-tahun meskipun secara tradisional memiliki pengalaman yang menjadi daya dukung dalam kegiatan budidaya. Namun kegiatan pemeliharaan tersebut tetap saja tidak mampu memenuhi kebutuhan protein itik. Selain itu, system pemeliharaan berupa penggembalaan itik membuat itik tidak mendapatkan kebutuhan pakan yang sesuai

Perbaikan sector budidaya dapat terjadi jika ada bantuan penyuluhan dari pemerintah. Bantuan tersebut mampu meningkatkan peluang perbaikan system budidaya yang selama ini telah diterapkan oleh peternak.

 

3. Pengolahan Dan Pemasaran

Tersedianya pasar untuk telur itik segar dan telur itik hasil olahan (telur asin) memberikan peluang agroidustri yang menggiurkan pada sector pengolahan dan pemasaran usaha ternak itik. Meskipun berpeluang seperti ini, namun terdapat juga ancaman akibat keterbatasan kemampuan dalam sector pemasaran dan pengolahan telur itik.

Pemasaran telur itik dan pengolahan telur itu tergolong mudah. Untuk pengolahan telur itik hanya memerlukan bahan baku yang murah, sedangkan untuk pemasaran telur itik segar maupun hasil olahan sangat mudah. Karena permintaan telur itik selalu mennajang namun tidak diiringi dengan kemampuan produktivitas peternakan itik. Sehingga harga telur itik relatoif mahal dibandingkan teluyr lainnya. Dalam system pemasaran ini, kelemahan juga timbul, hal ini terjadi akibat ketergantungan petani dalam memasarksan hasil produksinya ke pedagang pengumpul, sehingga harga yang diterima apetani terkadang rendah akibat margin pemasaran yang terlalu besar untuk pedagang pengumpul.

.

4. Pendukung

Bantuan kredit mikro mungkin dapat membantu peternak dalam memenuhi kebutuhan modal sehingga mampu memenuhi kebutuhan permodalan, namun petelur sulit mendapat asupan dana dari pihak permodalan seperti perbankan. Hal ini terjadi karena perputaran modal itik lebih sulit daripada ternak ayam. Selain itu kegiatan penyuluhan tentang telur itik juga kurang sehingga pengembangan telur itik masih tradisional dan pemasarannya juga belum optimal.

 

 

 

 

 

 

 

Martiks EFE

No

Factor eksternal

Bobot

Peringkat

Skor

 

Peluang

 

 

 

1

2

3

4

5

6

Ketersediaan lahan

Bahan baku kandang yang tersedia

Tersedia pakan utama

Tersedianya pasar

Adanya bantuan kredit mikro

Peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun

0,11

0,08

0,13

0,15

0,13

0,05

3

2

3

4

3

1

0,33

0,16

0,39

0,60

0,39

0,05

 

Ancaman

 

 

 

7

8

9

Cuaca yang berubah-ubah

Fluktuasi harga bibit, pakan, obat-obatan

Kurangya penyuluhan tentang usaha peternakan itik,baik dibiadang budidaya maupun pengolahan dan pemasaran

0,08

0,12

0,15

2

3

3

 

0,16

0,36

0,45

 

jumlah

1,00

 

2,89

 

Martiks IFE

No

Factor internal

bobot

peringkat

skot

 

kekuatan

 

 

 

1

2

3

 

4

Bahan baku untuk kandang ramah lingkungan

Adatapsi itik yang sangat cepat dengan lingkungan

Akan adanya kerjasama dengan pemerintah untuk penyediaan bibit unggul

Peternak yang telah berpengalaman

0.04

0,09

0,10

 

0,13

3

3

4

 

3

0,12

0,27

0,40

 

0,39

 

kelemahan

 

 

 

5

6

7

 

8

 

9

Kandang yang masih semi permanen

Bibit yang digunakan tidak unggul

Penggunaan pakan dan perawatan belum sesuai dengan tata kelola itik yang benar

Penjualan output masih dalam bentuk telur segar (tanpa olahan)

Harga ditentukan oleh pedagang pengumpul

0,09

0,12

0,13

 

0,15

 

0,15

2

2

2

 

2

 

2

0,18

0,24

0,26

 

0,30

 

0,30

 

jumlah

1,00

 

2.46

 

Matriks SWOT

 

 

S=kekuatan

1.Bahan baku untuk kandang ramah lingkungan

2.Adatapsi itik yang sangat cepat dengan lingkungan

3.Akan adanya kerjasama dengan pemerintah untuk penyediaan bibit unggul

4.Peternak yang telah berpengalaman

 

W=kelemahan

1.Kandang yang masih semi permanen

2.Bibit yang digunakan tidak unggul

3.Penggunaan pakan dan perawatan belum sesuai dengan tata kelola itik yang benar

4.Penjualan output masih dalam bentuk telur segar (tanpa olahan)

5.Harga ditentukan oleh pedagang pengumpul

O=peluang

1. Ketersediaan lahan

2. Bahan baku kandang yang tersedia

3. Tersedia pakan utama

4. Tersedianya pasar

5.Adanya bantuan kredit mikro

6.Peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun

 

Strategi SO

1. Integrasi kebelakang (S1,S2,S3O1,O2,O3,O5)

2. pengembangan produk (O5, O6, S4)

3. pengembangan pasar (O4,O5,O6,S4)

 

Strategi WO

1. integrasi kebelakang (O1,O2,O3,W2,W3)

2. integrasi ke depan (S4,W5)

3.pengembangan produk (O3,O6,W4)

T=ancaman

1.Cuaca yang berubah-ubah

2.Fluktuasi harga bibit, pakan, obat-obatan

3.Kurangya penyuluhan tentang usaha peternakan itik,baik dibiadang budidaya maupun pengolahan dan pemasaran

Strategi ST

1. integrasi ke belakang (T1,T2,S1,S2,S3)

2. pengembangan produk (T3,S4)

Strategi WT

1. integrasi kebelakang (W1.W2,W3,T1,T2)

2. pengembangan produk (T3,W4,W5)

 

 

 

 

Risiko pemasaran

1. pengertian

Risiko: kejadian buruk yang berpotensi terjadi dan diketahui berapa peluang kejadian tersebut akan  benar-benar terjadi dan sebesar apa dampaknya kalau kejadian tersebut benar-benar terjadi.

Pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang bertalian dengan arus penyerahan barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen. Dalam kegiatan pemasaran, dikenal konsep 4P yaitu: Product, Price, Placement, and Promotion.

  • Product

Menentukan produk/jasa yang akan ditawarkan ke pasar umumnya menjadi langkah paling awal. Ide mengenai produk bisa didapatkan dari beberapa sumber. Cara termudah adalah dengan membandingkan langsung produk sejenis seperti yang ingin dijual, dan melakukan riset kecil-kecilan ke target pasar mengenai kelebihan dan kekurangan dari produk tersebut. Hasil dari riset tersebut diharapkan memberikan informasi yang lebih akurat bagi wirausaha mengenai prospek pasar yang akan dimasukinya dan produk macam mana yang diharapkan oleh target pasar.

  • Price

Menentukan harga produk tidak semudah yang dibayangkan. Pertanyaan utamanya adalah, Bilamanakah harga produk atau jasa dapat diterima oleh pasar? Cara yang umum digunakan adalah dengan menggunakan patokan hitungan biaya produk tersebut dari awal disiapkan hingga siap jual. Setiap produk memiliki berbagai komponen biayanya sendiri, dari awal produksi hingga produk tersebut dipajang di rak-rak display penjualan. Menentukan harga berdasarkan biaya dilakukan dengan menambahkan presentase margin tertentu ke biaya produk, dan presentase tersebut dianggap sebagai keuntungan. Persentase didapatkan sesuai dengan rata-rata margin di pasaran. Menggunakan metode ini memiliki kelemahan sendiri. Produk akan mengalami krisis keunikan (uniqueness) dimana keunikan yang memiliki daya pembeda produk dari saingannya luput diperhitungkan. Keunikan justru mampu membantu produk agar memiliki harga premium di pasar.

  • Placement

Tidak kalah penting adalah mengenai dimana produk tersebut yang akan ditawarkan tersebut mudah ditemukan oleh target pasar yang dituju. Pada beberapa industri, misalnya ritel atau restoran, masalah penempatan berarti sangat penting. Ungkapan “Lokasi, Lokasi, Lokasi” sebaiknya sangat diperhatikan oleh wirausaha, karena bisa jadi pemilihan lokasi tempat usaha yang buruk dapat berakibat langsung kepada kegagalan dari usaha yang dijalankan.

  • Promotion

Aspek penting lainnya adalah mengenai promosi dari produk. Bagaimana suatu produk akan dikenalkan ke pasar agar pelanggan tergerak untuk membelinya. Salah satu cara berpromosi efektif adalah dengan beriklan. Bagi wirausaha yang baru memulai bisnis, iklan dilakukan dengan mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi-nya. Untuk mendapatkan efektifitas beriklan sebaiknya dilakukan pemilihan media iklan yang benar-benar cocok dengan karakter target pasar dari produk. Mungkin tidak diperlukan untuk memasang iklan di segala media/tempat karena belum tentu berpengaruh kepada peningkatan penjualan. Selain itu pemasangan iklan juga berhubungan dengan biaya yang dikeluarkan. Pada tahap-tahap awal memulai bisnis, sebaiknya masalah biaya mendapat perhatian khusus agar tidak menjadi ganjalan dalam operasional usaha. Tentukan juga tujuan dari promosi, apakah untuk menciptakan kesadaran merek atau dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan. Jangan lupa untuk mengukur hasil dari setiap kegiatan promosi yang dilakukan, apakah sesuai dengan harapan atau masih perlu perbaikan untuk kegiatan promosi berikutnya.

Jadi, risiko pemasaran adalah kejadian buruk yang berpotensi terjadi dan diketahui berapa peluang kejadian tersebut akan  benar-benar terjadi dan sebesar apa dampaknya kalau kejadian tersebut benar-benar terjadi pada semua kegiatan usaha yang bertalian dengan arus penyerahan barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen.

a. risiko pada produk

Produk yang diluncurkan ke pasaran akan menghadapi 4 tahapan siklus hidup produk, yaitu :

  • Tahap Pengenalan ( introducing  stage ) : yakni tahap pertama kali produk dipasarkan dengan penjualan yang relatif  lambat dan berakhir pada penjualan yang drastis
    • Tahap pertumbuhan ( growht stage ) : yakni tahap dimana penjualan terhadap produk mulai meningkat drastis dan konsumen mau membeli ulang produk tersebut dan akan berakhir pada penjualan yang stabil  pada target yang diinginkan.
    • Tahap Kedewasaan ( maiture stage ): yakni tahap dimana penjualan produk sudah meningkat cukup tinggi dan stabil dan  diakhiri pada  penurunan penjualan yang sanagt drastis
    • Tahap Penurunan ( decline Stage ) : yakni tahapan penjualan produk yang semakin menurun sampai menuju titik yang terendah
    • Tahap kritis siklus hidup produk

Tahapan paling kritis yang dihadapi oleh produk dalam penetrasi pasaran adalah  bagaimana melewati tahapan pasar pemula produk sampai menuju tahap pasar utama. Bila mampu melewatinya, dipastikan produk akan merajai pasaran, dan bila tidak bisa melewatinya, produk tersebut bisa gagal dan akan mati di pasaran.

Adapun rintangan yang harus dihadapi, yaitu :

  • Harga.
  • komunikasi.
  • Kebudayaan
  • kebiasaan konsumen
  • target pasar.
  • produk.

Langkah-langkah dalam meminimalisir risiko kegagalan produk antara lain adalah sebagai berikut:

1. market understanding (pemahaman pasar), misalnya dengan riset kualitatif, pengkategorian dan segmentasi untuk mengetahui peta persaingan dalam industri tersebut, alasan mengapa konsumen membeli produk tertentu, bagaimana mereka menggunakan suatu produk dan kebutuhan mana yang belum terpenuhi. Metode riset yang dilakukan antara lain adalah Focus Group Discussion, in-depth interview, dan kunjungan langsung yang dapat membantu Anda untuk memperoleh informasi ini.

2. Riset kualitatif akan membantu Anda dalam:

  • mengetahui pendapat/perasaan konsumen mengenai suatu produk, pekerjaan dan gaya hidup.
  • Memperoleh insight mengenai konsumen yang tidak didapatkan sebelumnya
  • Memperoleh manfaat dari kreativitas konsumen

3. Ketika melakukan pendekatan category assessment research, Anda meneliti perilaku konsumen terhadap produk dan penggunaan produk dalam suatu kategori, bagaimana konsumen mengevaluasi merek berdasarkan atribut produk, apa yang mendorong konsumen untuk melakukan pembelian, serta mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan pemenuhan kebutuhan mereka.
4. Kemudian segmentasi akan membantu dalam mengidentifikasikan target pasar. Beberapa segmen memang menawarkan potensial laba yang lebih besar dibandingkan yang lainnya. Segmentasi juga membantu dalam membuat positioning produk yang tepat. Sehingga, melalui pemahaman pasar yang baik yang diperoleh melalui riset kualitatif, category assessment dan kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi dapat meminimalisir risiko pemasaran.

b. Risiko Harga adalah price risk yaitu risiko yang timbul sebagai akibat ketidakpastian dalam perubahan harga suatu aset, misalnya pendapatan yang kurang menguntungkan dan sekuritas yang memiliki pendapatan tetap akibat perubahan tingkat suku bunga.

Risiko harga adalah risiko yang ditanggung oleh investor karena penurunan harga pada saat menjual asset, sehingga jumlah uang yang diterima akan berkurang. Risiko ini timbul karena tidak adanya kepastian nilai pasar suatu aktiva atau asset dimasa depan. Risiko harga merupakan risiko utama yang dihadapi seorang investor dimana secara umum investor menghadapi risiko menurunnya nilai aktiva (atau nilai suatu portofolio) di masa depan. Untuk saham biasanya pergerakan umum pasar saham secara menyeluruh merupakan faktor utama yang dapat menciptakan risiko harga saham. Sedangkan obligasi biasanya perubahan suku bunga merupakan faktor utama yang mempengaruhi risiko harga, karena jika suku bunga meningkat, harga obligasi akan menurun.

c. risiko pengiriman barang

Resiko-resiko yang dapat terjadi pada barang selama pengangkutan, antara lain :

Kerugian karena alat pengangkutan itu sendiri dapat terbakar, tenggelam, terbalik, dsb.
Penanganan barang secara kasar ( rough handling )
Kecurian atau perampokan.
Kerugian akibat kesalahan bongkar muat barang.
Packing barang tidak memenuhi syarat ( standard )
Tempat penimbunan barang tidak memenuhi syarat.
Karena bahaya perang.
Karena pemogokkan atau kerusuhan.
Karena sifat alami dari barang itu sendiri.
Karena terkontaminasi.
Kesengajaan dari pihak-pihak terkait dalam pengiriman barang, dll.

Cara Mengurangi Resiko Pengiriman Kendaraan

Cara terbaik untuk mengurangi resiko yg terkait dgn pengiriman Barang motor atau mobil Anda adalah dgn menyerahkan segala proses pengiriman tersebut kepada Perusahaan Jasa Pengiriman barang yg Anda pilih. Berikut ini beberapa tips untuk memastikan bahwa pengiriman kendaraan baik motor ataupun mobil Anda akan berjalan dgn baik.

  • Pertama

Dalam memilih perusahaan jasa pengiriman yg akan menangani pengiriman kendaraan Anda, pastikan bahwa mereka adalah perusahaan yg memiliki pengalaman sebagai Perusahaan Jasa Pengiriman Barang. Memastikan bahwa mereka memiliki reputasi yg baik dan berpengalaman serta professional dalam bidang Jasa Pengiriman Kendaraan. Anda pun dapat melakukan surfing di internet untuk melihat apakah ada ulasan mengenai kinerja perusahaan yg Anda pilih.

  • Kedua

Anda Wajib memiliki salinan atas semua dokumen tentang kendaraan Anda sebelum Anda menyerahkan ke perusahaan yg akan menangani pengiriman kendaraan  Anda serta sempatkan untuk mengambil gambar / foto kondisi terakhir kendaraan Anda. Apabila terdapat kerusakan atau kehilangan yg terjadi saat kendaraan dalam perjalanan, Anda telah memiliki foto yg membuktikan bahwa kerusakan tersebut tidak ada sebelum kendaraan dikirim. Setiap klaim atas polis asuransi kendaraan harus melampirkan bukti gambar-gambar yg menunjukkan kondisi kendaraan Anda.

  • Ketiga

Persiapan terhadap kendaraan itu sendiri. Memastikan bahwa kendaraan Anda siap untuk dikirim dapat membuatnya Anda lebih merasa aman dan tenang. Pastikan Anda melepaskan semua ornamen di bagian luar kendaraan sehingga hal tersebut tidak akan menjadi penyebab yg dapat merusak kendaraan Anda dan kendaraan lain yg diangkut. Juga pastikan bahwa isi tangki bahan bakar tidak lebih dari seperempat tangki. Selain untuk penghematan, hal ini juga akan membantu menjaga dan melindungi kendaraan Anda dari bahaya kebakaran.

  • Keempat

Membaca semua dokumen pengiriman. Pastikan bahwa Anda membaca semua perjanjian pengiriman yg akan Anda tanda-tangani. Juga pastikan bahwa setiap perjanjian pengiriman yg dserahkan kepada Anda dari perusahaan jasa pengiriman berupa perjanjian tertulis dan ditandatangani oleh Anda dan perusahaan tersebut.

  • Kelima

Mengetahui hak dan tanggung jawab masing-masing adalah hal yg sangat penting dalam hal perjanjian kerjasama.

Dgn memahami beberapa hal di atas, proses pengiriman kendaraan ( motor / mobil ) Anda akan berjalan dgn baik dan Anda pun akan merasa tenang selama proses pengiriman hingga kendaraan Anda sampai di tujuan dgn aman dan tepat waktu.
Sumber:

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2069503-pengertian-pemasaran-marketing/#ixzz2DlDlsg3j

http://ekonomi.kompasiana.com/marketing/2011/01/09/menggurangi-risiko-kegagalan-dalam-siklus-hidup-produk/

http://www.managementfile.com/journal.php?sub=journal&awal=120&page=sales&id=47

http://www.mediabpr.com/kamus-bisnis-bank/risiko_harga.aspx

http://www.sinarmas.co.id/layanan_produk/simas_cargo/simas_cargo.asp

http://kerockan.blogspot.com/2011/01/meminimalisir-resiko-pengiriman.html http://wirausaha.net/membangun-bisnis/3021-konsep-pemasaran-4p-dalam-bisnis.html

MANAJEMEN RESIKO

“Risiko Pemasaran”

OLEH:

RABIATUL HADAWIYAH

0910222018

POGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2012